Berita Terkini

PEREMPUAN BANGKIT MENGHADIRKAN DEMOKRASI

"Terhadap politik tidak suka boleh, tidak peduli jangan", Casytha A. Kathmandu, S.E., M.Fin, Anggota DPD RI ketika menjadi narasumber di acara Webinar Civic Education Segment Perempuan yang di selenggarakan oleh KPU Kabupaten Wonogiri pada Hari Jumat, 3 Juni 2022 bersama drh. Verawati Joko Sutopo, M.Sc. Dalam webinar yang diikuti ibu-ibu PKK se-Kabupaten Wonogiri serta masyarakat umum tersebut Casytha menyayangkan budaya yang ada di masyarakat saat ini masih belum sepenuhnya mendukung peran perempuan untuk turut berpartisipasi. Pada masyarakat yang sudah semakin maju ini, masih banyak ditemukan anggapan bahwa perempuan urusannya cukup di dapur, sumur, kasur sehingga  tidak perlu ikut memikirkan negara atau politik. Stigma itu terjadi karena terdapat ketimpangan paradigma peran perempuan dalam urusan kenegaraan. Meskipun demikian secara konstitusi sebenernya hak perempuan dan laki-laki untuk berpolitik sudah berimbang yang memungkinkan perempuan berpartisipasi secara langsung ataupun tidak langsung membangun negeri melalui politik. Dalam politik praktis terdapat banyak cara untuk berpartisipasi mulai dari menjadi peserta pemilu, penyelenggara pemilu, pengawas/pemantau pemilu, hingga turut serta menjadi pemilih pada pemilu. Di Wonogiri sendiri melalui Pemilu 2019, dari 50 caleg terpilih hanya terdapat 8 caleg terpilih perempuan. Walaupun masih sedikit, jumlah tersebut sudah mengalami peningkatan dibanding periode 2014-2019 yang hanya terdapat 4 caleg terpilih perempuan. Selain secara langsung, perempuan juga dapat berpartisipasi secara tidak langsung dalam usaha membangun negeri, salah satu caranya yakni melalui pendidikan karakter pada anak. Perempuan sebagai ibu memiliki peran sentral sebagai guru karakter yang memberikan penanaman mindset pada anak dengan memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang mencerminkan sikap demokratis, misalnya dengan menghargai keputusan anak. Walaupun pada akhirnya keputusan tersebut tidak berhasil, ibu tetap harus membiarkan anak untuk belajar dan terus memberikan motivasi agar dapat kembali bangkit. Dengan mengalami berbagai kegagalan anak dapat membentuk ketangguhan diri terhadap faktor eksternal yang kemudian dapat menumbuhkan kepekaan sosial mengenai pentingnya suatu keputusan seseorang bagi orang itu sendiri sehingga dia tumbuh menjadi anak yang dapat menghargai keputusan orang lain serta menghormati setiap perbedaan. Selain contoh-contoh itu, tentu masih banyak peran-peran yang dapat dilakukan oleh perempuan untuk membangun kehidupan demokrasi di negeri ini baik di tataran lokal ataupun nasional. Tapi yang jelas tidak ada demokrasi tanpa perempuan serta tidak ada demokrasi yang bermartabat tanpa keterlibatan perempuan. (PJK/Red)

VERAWATI JOKO SUTOPO: PENDIDIKAN KARAKTER YANG PALING BAIK ADALAH DIMULAI DARI KELUARGA

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonogiri yang sekaligus istri Bupati Wonogiri, drh. Verawati Joko Sutopo, M. Sc mengatakan bahwa pendidikan karakter yang paling baik adalah di mulai dari keluarga.  Hal ini diungkapkan pada saat menjadi narasumber pada Webinar Civic Education Segment Perempuan tanggal 3 Juni 2022 yang di selenggarakan oleh KPU Kabupaten Wonogiri. Kegiatan yang mengambil tema Meneladani Semangat Matah Ati “Perempuan Bangkit Menghadirkan Demokrasi Melalui Pendidikan Karakter Sejak Dini” di ikuti oleh 733 ibu-ibu PKK di 294 Desa/ Kelurahan. Hadir sebagai Keynote Speaker Dra. Putnawati, M. Si, anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, dan narasumber kedua Chasyta A. Kathmandu, SE, M. Fin, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, webinar ini di pandu oleh Augustina Puspa Dewi, SE, MM, anggota KPU akbupaten Wonogiri. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan literasi politik dan demokrasi, meningkatkan kesukarelawanan (Volunteerisme), memulai road map civic education yang menyasar pada pendidikan karakter kepada anak, membuat forum Team Perempuan Sadar Pemilu Wonogiri (Tempe Adem Wonogiri) sebagai media penyambung informasi ke-Pemiluan kepada masyarakat Wonogiri. Dikutip dari data Badan Pusat Statistik KPU Kabupaten Wonogiri, bahwa tahun 2021 jumlah penduduk usia 15 Tahun kebawah berjumlah 269.192. Masa depan demokrasi lima tahun dan tahun-tahun selanjutnya di Kabupaten Wonogiri berada di pola pikir sejumlah orang tersebut. Pendidikan pemilih menjadi jantung penyelenggaraan Pemilu untuk menciptakan pemilih yang rasional, yakni pemilih yang menentukan pilihannya bukan karena adanya tekanan, maupun politik uang, melainkan memilih karena visi, misi, kredibilitas partai politik maupun calon yang akan dipilihnya. Partisipasi masyarakat sejauh ini hanya untuk mengukur seberapa besar kepedulian masyarakat terhadap proses Pemilu/ Pemilihan. Lebih dari itu, yang lebih penting adalah pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sebuah demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Diperlukan peran semua lini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan demokrasi sejak dini. Tidak hanya terhadap informasi, namun lebih pada pendidikan karakter penanaman demokrasi dan kewarganegaraa melalui Civic Education. (SHD/Red)

PERINGATI HARI JADI WONOGIRI KE 281, KPU WONOGIRI GELAR RANGKAIAN ACARA

        Tanggal 19 Mei 1741 ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Wonogiri. Buah perjuangan RM. Said melawan Belanda menghasilkan bumi kamardikan yang kemudian disebut dengan Wonogiri. Mengingat pada saat itu wilayah ini sebagian besar terdiri dari Wono “alas/ hutan” dan Giri “Gunung/ Bebatuan”. Sampai saat ini pun Kabupaten Wonogiri masih menjadi wilayah dengan hutan terluas di Jawa Tengah, gunungnya pun masih kokoh berdiri. Di sebelah selatan Wonogiri, gunung seribu yang terkenal sebagai sumber mata air Bengawan Solo telah ditetapkan sebagai geopark oleh UNESCO. Di sebelah barat, gunung api purba Gajah Mungkur yang menyimpan cadangan emas juga telah diabadikan namanya menjadi sebuah Waduk buatan terbesar di Jawa Tengah yang kemudian menjadi sumber irigasi pertanian terbesar untuk wilayah Kabupaten Sukoharjo dan Solo. Wonogiri saat ini, usianya sudah masuk ke 281 tahun, sebuah usia yang sudah cukup matang untuk menjadi wilayah yang tumbuh dengan segala keunikannya. Dengan tema besar maju, mandiri, sejahtera, Wonogiri siap menjadi daerah perbatasan yang mampu bersaing dengan kabupaten lainnya.         Bertempat di Kantor KPU Kabupaten Wonogiri, dalam rangka turut mangayubagyo hari jadi Wonogiri digelar rangkaian acara. Pagi hari seluruh pejabat dan pelaksana di KPU Kabupaten Wonogiri menggunakan pakaian adat beskap jawa lengkap dan kemudian dilanjutkan upacara. Upacara yang di gelar di halaman kantor berlangsung menggunakan adat dan tata cara jawa, termasuk dalam penggunaan istilah dan gerakan. Pangageng Upocoro atau lazim disebut dengan Pembina Upacara juga menyampaikan sabda tama dalam bahasa Jawa.  “Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungkebi, ingkang nggadahi makna lebet, kedah saget mawas diri, melu nduweni utawi sense of belonging, lan ngraos tansah njagi kedahipun saget pun terapaken wonten lingkungan kantor KPU kabupaten Wonogiri samangke rikolo Pemilu tahun 2024 sampun kawiwitan” penggalan sabda tama yang di sampaikan oleh Toto Sihsetyo Adi.         Proses upacara juga dilengkapi dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Wonogiri oleh Sekretaris KPU Kabupaten Wonogiri, Sigit Purwadi. “Upacara yang kita gelar dengan adat dan tata cara Jawa ini sebagai bagian dari nguri-nguri budaya Jawa supaya tidak lekang di makan waktu”, ujar mantan Kabag Hukum dan Teknis KPU Provinsi DIY tersebut. Rangkaian acara di tutup dengan lomba masak nasi goreng antar subbagian di internal KPU Kabupaten Wonogiri. (SHD/Red)

SUMEH NING OJO NDOWEH

Informasi kelembagaan harus disampaikan secara massive, lebih-lebih soal pemilu. Penyampaian informasi yang baik diyakini akan mampu menarik minat masyarakat untuk lebih tertarik pada isu-isu pemilu. KPU Kabupaten /Kota menjadi ujung tombak penyampaian informasi untuk masyarakat umum. Cara-cara penyampaian informasi yang kreatif dan menarik sangat mutlak dibutuhkan oleh KPU Kabupaten/Kota baik dari sisi kelembagaan maupun Sumber Daya Manusia. Selama 2 (dua) hari tanggal 21 dan 22 April 2022 bertempat di KPU Provinsi Jawa Tengah, Augustina Puspa Dewi (Anggota KPU), Nursahid Agung Wijaya (Kasubbag Tekparmas) dan Ajun Listiantoko (Operator  Medsos) mengikuti bimbingan tenis sekaligus pelatihan pengelolaan media informasi. Tata cara pengelolaan podcast, media social, public speaking  termasuk di dalamnya pelatihan menjadi host. “Dadio wong sing sumeh ning ojo ndoweh”, pesan Eberta Kawima (Deputi dukungan teknis, KPU RI). Hadir sebagai peserta pelatihan  Anggota KPU Kabupaten/Kota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat se Jawa Tengah, Kasubbag Teknis Penyelenggaraan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat dan Operator Media Sosial se Jawa Tengah. Sedangkan narasumber dari KPU RI yang turut hadir memberikan materi adalah Kepala Bagian Publikasi, Robby Leo August dan Host Podcast KPU RI Reni Rinjani. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kehumasan sehingga KPU Kabupaten/Kota memahami fungsi-fungsi kehumasan. (SHD)

UPAYA TINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT, KPU KABUPATEN WONOGIRI AUDIENSI DENGAN TP PKK KABUPATEN WONOGIRI

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri melaksanakan Audiensi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonogiri pada hari Rabu, 16 Februari 2022 di Kantor TP PKK Kabupaten Wonogiri. Pada Kesempatan tersebut, KPU Kabupaten Wonogiri yang diwakili oleh Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Bapak Toto Sihsetyo Adi, Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM Ibu Augustina Puspa Dewi, dan Kepala Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hupmas Ibu Tri Sujarwati diterima langsung oleh Ketua I TP PKK Ibu Sri Rahayuningsih Setyo Sukarno didampingi Sekretaris TP PKK Ibu Siti Muchalimah K Dalam Audiensi ini, Ketua KPU Kabupaten Wonogiri menyampaikan maksud dan tujuan audiensi yaitu kerjasama antara TP PKK Kabupaten Wonogiri dengan KPU Kabupaten Wonogiri berupa Pendidikan Pemilih berkelanjutan terutama segmen perempuan.Kerjasama ini penting dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan. Ketua I TP PKK menyampaikan bahwa TP PKK siap bekerja sama dengan lembaga/instansi terutama terkait pemberdayaan perempuan. Dalam kesempatan tersebut Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM juga menyampaikan  rencana webinar dengan melibatkan TP PKK Se Kabupaten Wonogiri dan organisasi perempuan lainnya.