Berita Terkini

KPU Kabupaten Wonogiri Laksanakan Rapat Pleno Terbuka Data Pemilih Berkelanjutan Tri Wulan III Tahun 2025

Wonogiri – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Rapat Pleno Terbuka Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025 pada Kamis, 2 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula KPU Kabupaten Wonogiri dengan turut mengundang Ketua Bawaslu Kabupaten Wonogiri, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Wonogiri, Kapolres Wonogiri, Komandan Kodim 0728 Wonogiri, Kepala Kesbangpol Kabupaten Wonogiri, Kepala Lapas Wonogiri, Kabag Tapem Setda Kabupaten Wonogiri, Pengurus Partai Politik Tingkat Kabupaten Wonogiri, Media cetak dan media elektronik. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan pembacaan doa, lalu dilanjutkan sambutan dari Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Satya Graha. Dalam sambutannya, Satya Graha menyatakan selain dari regulasi, KPU Kabupaten Wonogiri memiliki kewajiban untuk melakukan pemeliharaan data sebab data kependudukan mengalami banyak dinamika perubahan. “Kami mengajak semua pihak, baik instansi maupun masyarakat untuk mendukung kegiatan ini. Masyarakat secara mandiri dapat melaporkan perubahan datanya kepada kami untuk ditindaklanjuti’’ lanjutnya. Hasil rekapitulasi data pemilih berkelanjutan triwulan 3 Tahun 2025 dibacakan oleh Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Wonogiri, Dwi Prasetyo dan tata tertib rapat pleno dibacakan oleh Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, Doni Hafidhian. Setelah penyampaian data rekapitulasi, Ketua KPU Kabupaten Wonogiri membuka sesi tanggapan dan masukan dari peserta rapat pleno. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Wonogiri, Rahmat Imam Santoso menyatakan, “untuk kedepannya mungkin dapat berkoordinasi dengan KUA karena perubahan data bisa terjadi disebabkan perubahan status perkawinan, meskipun belum berusia 17 tahun namun sudah menikah maka sudah memiliki hak pilih. Hak pilih bisa hilang apabila melakukan korupsi, menjadi teroris, sehingga kami juga menyarankan untuk berkerja sama dengan Pengadilan Negeri. Lalu mengenai imigran dapat berkoordinasi dengan lapas serta untuk difabel atau orang gila data ini akan lebih baik jika didapat dari Dinas Sosial" Adapun total pemilih yang ditetapkan dalam rapat pleno terbuka PDPB triwulan III sebanyak 847.625 orang, terdiri atas pemilih laki-laki sebanyak 421.227 orang dan pemilih perempuan sebanyak 426.398 orang. Sedangkan rekap perubahan pemilih dengan rincian, jumlah pemilih baru sebanyak 9.944 orang, pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 4.058 orang, dan perbaikan data pemilih sebanyak 8.856 orang. Rapat Pleno Terbuka Data Pemilih Berkelanjutan dilaksanakan sebagai sebuah upaya KPU Kabupaten Wonogiri dalam menjaga kualitas daftar pemilih secara transparan dan akuntabel juga dapat menghasilkan daftar pemilih yang dapat menjadi dasar yang valid untuk terselenggaranya Pemilu yang demokratis dan inklusif. (NK/AN ed)

Pemilihan Ketua OSIS ala Pemilu? Keren! KPU dan Bawaslu Turun Langsung ke SMAN 1 Wonogiri

Wonogiri –  Hari ini, Senin (29/9) vibes-nya beda sekali di SMA N 1 Wonogiri! Karena ada kegiatan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) yang dikemas mirip sekali dengan Pemilu beneran. Tidak main-main, kegiatan ini bahkan didampingi langsung oleh KPU Kabupaten Wonogiri dan juga Bawaslu Kabupaten Wonogiri supaya semuanya berjalan jurdil dan transparan. SMA N 1 Wonogiri merupakan satu dari tiga sekolah yang menjadi Pilot Project Pilketos di Kabupaten Wonogiri. Terdapat 3 (tiga) kandidat calon ketua OSIS (Halimatus Syifa Ilmi Suci Shofana, Muhammad Akmal Musyaffa, Arju Hamdal Aziz) yang siap adu gagasan dan visi keren buat sekolah. Nah, biar makin terasa nuansa demokrasinya, Pilketos kali ini disiapkan 6 (enam) Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan dekorasi yang dibuat meriah di area lapangan sekolah. Setia TPS tampil dengan dekorasi unik dan menarik. Kreativitas panitia menjadikan TPS bukan hanya tempat menyalurkan hak suara, tetapi juga sarana edukasi demokrasi yang menyenangkan bagi para pemilih pemula. Semua siswa bisa nyoblos dengan tertib dan pastinya seru sekali! Kegiatan ini bukan hanya ajang memilih Ketua OSIS, tetapi juga menjadi simulasi belajar demokrasi sejak dini. KPU berharap melalui kegiatan seperti ini, siswa-siswi bisa belajar pentingnya partisipasi, tanggung jawab, dan kejujuran dalam memilih pemimpin. Dari awal sampai akhir, acaranya lancar dan penuh semangat. Seluruh siswa antusias — ada yang menjadi Panitia Pemilihan Ketua OSIS (PPO), Pengawas TPS, Saksi, ada yang antri buat nyoblos, sampai yang deg-degan menunggu hasilnya.  Dalam Rapat Pleno Penetapan Calon Ketua OSIS SMA N 1 Wonogiri terdapat jumlah surat suara sah sebanyak 1.314 dan surat suara tidak sah sebanyak 43 dari 1.357 pengguna hak pilih. Arju Hamdal Aziz ditetapkan sebagai calon Ketua OSIS SMA N 1 Wonogiri Tahun 2025/2026. Susilo Joko Raharjo selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Wonogiri memberikan apresiasi kepada seluruh siswa, panitia, serta dukungan penuh dari KPU Kabupaten Wonogiri. “Kegiatan ini bukan hanya memilih Ketua OSIS, tapi juga memberikan pengalaman berharga tentang pentingnya demokrasi” tegasnya. Pilketos di SMA N 1 Wonogiri tahun ini berhasil menghadirkan suasana demokrasi yang sesungguhnya: meriah, mendidik, dan penuh semangat kebersamaan “Apa yang telah berhasil dilaksanakan di tahun 2025 ini dapat direplikasi dan diterapkan oleh seluruh sekolah di Kabupaten Wonogiri. Ini merupakan bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini” ujar Satya Graha, Ketua KPU Wonogiri. Dengan adanya kegiatan ini, semoga para pelajar SMA N 1 Wonogiri bisa tumbuh menjadi generasi muda yang demokratis, berintegritas, dan siap menjadi pemimpin baik di masa depan. Karena belajar jadi pemimpin itu bisa dimulai dari sekolah, kan? (CFR/ed_AN)

Santri Ponpes Al Barru Wonogiri Tunjukkan Nalar Kritis dalam Sabdatama, Wakil Bupati Hadir Membuka Acara

Wonogiri – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Barru Bulusulur Wonogiri menjadi tuan rumah kegiatan Sabdatama yang digelar pada Senin (29/9/2025). Ada yang berbeda pada pelaksanaan kali ini, sebab Wakil Bupati Wonogiri, Bapak Imron Rizkyarno, hadir langsung memberikan sambutan pembukaan dan menyampaikan pesan penting tentang peran generasi muda dalam menjaga demokrasi dan pandangan dalam forum pendidikan politik. Sebanyak 413 pelajar SMP-SMA Bina Insani Wonogiri bersama para santri Ponpes Al Barru mengikuti acara dengan penuh antusias. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk diskusi demokrasi tersebut berlangsung interaktif, dengan banyaknya pertanyaan, tanggapan, serta pandangan kritis yang disampaikan peserta. Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Satya Graha, mengaku terkesan dengan semangat para santri. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa pelajar dan santri memiliki kepekaan yang tinggi terhadap isu demokrasi dan politik. “Di luar dugaan, ternyata para santri sangat kritis mengenai politik. Antusiasme ini menunjukkan bahwa murid-murid yang ada di pesantren tidak kalah kritis dalam menyoroti isu demokrasi dibandingkan pelajar di sekolah umum. Mereka mampu memberikan pandangan segar, argumentatif, dan bernas,” ujar Satya. Lebih lanjut, Satya menambahkan bahwa generasi muda pesantren memiliki potensi besar menjadi motor penggerak demokrasi yang sehat, adil, dan berintegritas. Dengan bekal nilai-nilai agama, mereka dapat menempatkan politik sebagai jalan perjuangan untuk kemaslahatan masyarakat. Wakil Bupati Wonogiri, dalam sambutannya, juga menekankan pentingnya pendidikan politik sejak dini. Menurutnya, santri tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga harus peka terhadap dinamika kebangsaan. Kegiatan Sabdatama di Ponpes Al Barru ini pun mendapat sambutan positif dari peserta. Diskusi yang cair dan terbuka membuat para santri merasa lebih dekat dengan dunia politik yang selama ini dianggap kompleks. Tidak sedikit dari mereka yang menyampaikan gagasan kritis mengenai peran generasi muda dalam menyukseskan pemilu, menekan praktik politik uang, hingga membangun partisipasi politik yang sehat. Dengan semangat yang ditunjukkan para santri, Sabdatama kali ini menjadi bukti bahwa pesantren adalah ruang yang kaya dengan nalar kritis. Kegiatan ini sekaligus menguatkan harapan bahwa generasi muda pesantren mampu menjadi agen demokrasi yang cerdas, berintegritas, dan penuh kepedulian terhadap masa depan bangsa. (AA)

Panggung Demokrasi Muda: SMAN 1 Wonogiri Gelar Debat Calon Ketua OSIS

Wonogiri, 26 September 2025 – Suasana hangat penuh antusiasme memadati lapangan upacara SMA Negeri 1 Wonogiri. Di hadapan jajaran guru, tenaga pendidik, seluruh siswa kelas X, XI, dan XII serta disaksikan secara langsung oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri 3 (Tiga) Calon ketua OSIS yang akan berkontestasi pada Pemilihan Ketua OSIS 29 September 2025 yaitu Halimatus Syifa Suci Sofiana, Muhammad Akmal Musyaffa, dan Arju Hamdal Aziz menyampaikan visi, misi dan programnya. Debat kali ini menjadi sorotan khusus karena SMA N 1 Wonogiri terpilih sebagai salah satu sekolah Pilot Project KPU Kabupaten Wonogiri dalam Pemilihan Ketua OSIS sehingga mendapatkan pendampingan intensif. Hadir langsung pada kegiatan ini Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Bapak Satya Graha didampingi oleh Bapak Irawan Ary Wibowo, Anggota KPU Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, serta Bapak Doni Hafidhian, Anggota KPU Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan. Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Wonogiri menekankan pentingnya mempersiapkan pemimpin sejak dini. "Pemimpin itu harus disiapkan. Bukan hanya disiapkan badannya, tetapi juga pikiran, perkataan, dan terutama hatinya," ujar Bapak Satya dengan suara tegas. "Pemimpin yang baik haruslah disiapkan dengan baik. Hari ini, kalian bukan hanya memilih, tetapi kalian sedang melihat dan menguji calon-calon pemimpin terbaik yang telah disiapkan dengan baik. Proses ini adalah cerminan bagi bangsa kita di masa depan."lanjutnya.  Pesan dari Ketua KPU ini memberikan bobot tersendiri, mengingatkan bahwa pemilihan ketua OSIS adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan karakter dan kepemimpinan. Bapak Irawan Ary Wibowo menjelaskan bahwa KPU Kabupaten Wonogiri mencoba mereplikasi tahapan Pemilu pada Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) dengan tujuan utama  memberikan edukasi demokrasi bukan hanya secara teoritis namun hingga tataran praksis agar siswa yang dalam hal ini adalah calon pemilih pemula pada Pemilu 2029 mendapatkan pengalaman empiris baik sebagai peserta, penyelenggara maupun pemilih. Secara umum, kegiatan kampanye terbuka dan debat diikuti dengan sangat antusias oleh seluruh warga sekolah. Mereka berharap bahwa proses ini akan melahirkan pemimpin yang terbaik yaitu seseorang yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu mewujudkan janji dan menjadi teladan bagi seluruh siswa. (IAW)

Blusukan dalam Kolaborasi Demokrasi, KPU dan Bawaslu laksanakan Coklit Terbatas Jilid 2

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri kembali melaksanakan kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Terbatas dalam rangka Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025 Jilid 2, pada Selasa, 23 September 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara serentak ini menyasar lima wilayah kecamatan, yaitu Ngadirojo, Nguntoronadi, Sidoharjo, Girimarto, dan Jatipurno. Seluruh jajaran KPU Kabupaten Wonogiri terlibat langsung, mulai dari Ketua, Anggota, hingga Sekretariat KPU, Turut hadir mendampingi, Bawaslu Kabupaten Wonogiri. Dalam pelaksanaannya, KPU Kabupaten Wonogiri membagi personel menjadi lima tim. Masing-masing tim dipimpin oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Wonogiri, serta didampingi oleh pejabat dan staf Sekretariat. Setiap tim melaksanakan pencocokan dan penelitian data pemilih dengan mendatangi langsung masyarakat yang telah ditentukan sebagai sampel. Kegiatan Coklit Terbatas ini merupakan bagian dari langkah KPU dalam menjaga validitas dan akurasi data pemilih berkelanjutan. Data yang akurat sangat penting untuk memastikan terpenuhinya hak pilih masyarakat pada Pemilu dan Pemilihan yang akan datang. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mendeteksi sejak dini adanya potensi permasalahan terkait daftar pemilih, seperti data ganda, pemilih tidak memenuhi syarat, maupun pemilih pemula yang belum terdaftar. Ketua KPU Kabupaten Wonogiri menegaskan bahwa pelaksanaan Coklit Terbatas tidak hanya sekadar kegiatan administratif, melainkan juga wujud komitmen KPU dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa setiap warga Wonogiri yang memiliki hak pilih dapat tercatat dengan benar, sehingga tidak ada hak konstitusional yang terabaikan,” ungkapnya. Lebih lanjut, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). KPU Wonogiri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu proaktif dalam melaporkan perubahan data kependudukan, seperti pindah domisili, perubahan status perkawinan, atau adanya anggota keluarga yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih baru, meninggal dunia, atau perubahan status lainnya. Dengan pelaksanaan Coklit Terbatas secara serentak di lima kecamatan tersebut, KPU Kabupaten Wonogiri menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas data pemilih yang mutakhir, valid, dan akurat, demi terwujudnya pemilu yang berkualitas dan berintegritas di Kabupaten Wonogiri. (AA)

Pemuda Berdaya Desa Berjaya

Sabtu, 20 September 2025- Dalam upaya menguatkan partisipasi generasi muda dalam pembangunan desa, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar seminar anti korupsi dan penyelamatan generasi muda bertajuk “Spirit Demokrasi dalam Membangun Karakter Generasi Muda Anti Korupsi.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kerja  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto. Seminar yang berlangsung di Balai Desa Mojopuro ini menghadirkan dua narasumber yaitu Irawan Ary Wibowo (Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Wonogiri) dan Bayu Widayako, (Pendamping Desa Kecamatan Jatiroto) serta dipandu oleh Ferdiansyah Ishaq (Mahasiswa program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).  Dalam paparannya Irawan menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi telah menorehkan berbagai proses perubahan sosial dan politik yang signifikan. Pemuda sebagai agen perubahan memiliki peran vital dalam menjaga kelangsungan demokrasi dan memajukan pembangunan. Ia menegaskan bahwa demokrasi bukan hanya sistem politik, melainkan sistem nilai dan budaya yang menuntut toleransi, keterbukaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Demokrasi membutuhkan beberapa aspek fundamental yang harus dijaga dan dikembangkan bersama diantaranya partisipasi aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan, transparansi dan akuntabilitas pejabat dan pengelola pembangunan agar bertanggung jawab atas setiap tindakan dan hasil kerjanya, kebebasan berpendapat sebagai hak dasar warga negara yang harus dijamin dan dihormati serta peningkatan kesadaran politik masyarakat agar mampu memahami dan berpartisipasi secara bermakna. Disisi lain Bayu Widayako menyampaikan  bahwa pemuda sebaiknya menjadi bagian aktif dalam tahapan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan hingga pengawasan pelaksanaan pembangunan. Bayu menekankan bahwa pemuda bukan hanya sekadar penerima manfaat, melainkan pengawal proses pembangunan agar supaya berjalan transparan dan tepat sasaran. Dalam sambutannya baik Pemerintah desa Mojopuro maupun Pemerintah kecamatan Jatiroto mengapresiasi atas kolaborasi yang dilakukan dalam rangka membina generasi muda di Desa Mojopuro. Hadir dalam kegiatan jajaran  Forkompincam Kecamatan Jatiroto, perangkat desa, tokoh masyarakat, mahasiswa dan karang taruna desa. Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi muda yang berdaya dan berintegritas tinggi hingga mampu membawa perubahan positif bagi desa. Dengan pengetahuan dan motivasi yang diperoleh, pemuda di Desa Mojopuro diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan, berperan dan turut serta dalam mengawasi pembangunan yang transparan dan akuntabel serta menjadi motor penggerak demokrasi di tingkat desa serta mendorong terciptanya pemerintahan desa yang bersih dari korupsi. Selain itu kedepan dapat memperkuat sinergi antara berbagai pihak seperti KPU, perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, guna keberlanjutan pembangunan desa yang berdaya dan demokratis.(IAW)