Berita Terkini

PERINGATI HARI JADI WONOGIRI KE 281, KPU WONOGIRI GELAR RANGKAIAN ACARA

        Tanggal 19 Mei 1741 ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Wonogiri. Buah perjuangan RM. Said melawan Belanda menghasilkan bumi kamardikan yang kemudian disebut dengan Wonogiri. Mengingat pada saat itu wilayah ini sebagian besar terdiri dari Wono “alas/ hutan” dan Giri “Gunung/ Bebatuan”. Sampai saat ini pun Kabupaten Wonogiri masih menjadi wilayah dengan hutan terluas di Jawa Tengah, gunungnya pun masih kokoh berdiri. Di sebelah selatan Wonogiri, gunung seribu yang terkenal sebagai sumber mata air Bengawan Solo telah ditetapkan sebagai geopark oleh UNESCO. Di sebelah barat, gunung api purba Gajah Mungkur yang menyimpan cadangan emas juga telah diabadikan namanya menjadi sebuah Waduk buatan terbesar di Jawa Tengah yang kemudian menjadi sumber irigasi pertanian terbesar untuk wilayah Kabupaten Sukoharjo dan Solo. Wonogiri saat ini, usianya sudah masuk ke 281 tahun, sebuah usia yang sudah cukup matang untuk menjadi wilayah yang tumbuh dengan segala keunikannya. Dengan tema besar maju, mandiri, sejahtera, Wonogiri siap menjadi daerah perbatasan yang mampu bersaing dengan kabupaten lainnya.

        Bertempat di Kantor KPU Kabupaten Wonogiri, dalam rangka turut mangayubagyo hari jadi Wonogiri digelar rangkaian acara. Pagi hari seluruh pejabat dan pelaksana di KPU Kabupaten Wonogiri menggunakan pakaian adat beskap jawa lengkap dan kemudian dilanjutkan upacara. Upacara yang di gelar di halaman kantor berlangsung menggunakan adat dan tata cara jawa, termasuk dalam penggunaan istilah dan gerakan. Pangageng Upocoro atau lazim disebut dengan Pembina Upacara juga menyampaikan sabda tama dalam bahasa Jawa.  “Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungkebi, ingkang nggadahi makna lebet, kedah saget mawas diri, melu nduweni utawi sense of belonging, lan ngraos tansah njagi kedahipun saget pun terapaken wonten lingkungan kantor KPU kabupaten Wonogiri samangke rikolo Pemilu tahun 2024 sampun kawiwitan” penggalan sabda tama yang di sampaikan oleh Toto Sihsetyo Adi.

        Proses upacara juga dilengkapi dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Wonogiri oleh Sekretaris KPU Kabupaten Wonogiri, Sigit Purwadi. “Upacara yang kita gelar dengan adat dan tata cara Jawa ini sebagai bagian dari nguri-nguri budaya Jawa supaya tidak lekang di makan waktu”, ujar mantan Kabag Hukum dan Teknis KPU Provinsi DIY tersebut. Rangkaian acara di tutup dengan lomba masak nasi goreng antar subbagian di internal KPU Kabupaten Wonogiri. (SHD/Red)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 451 kali